Martin Indyk, bekas dubes AS untuk Israel, wafat pada umur 73 tahun
Martin Indyk, bekas dubes AS untuk Israel di bawah Presiden Bill Clinton dan bekas utusan khusus untuk perundingan Israel-Palestina di bawah. Presiden Barack Obama, wafat pada umur 73 tahun.
Institut Peraturan Timur Dekat Washington, sebuah organisasi yang dibangun bersama Indyk di tahun 1985. Keluarkan pengakuan yang memverifikasi meninggalnya dan beri pujian profesinya.
“Proses dari Oslo sampai peraturan ‘pengendalian ganda’ pada Irak dan Islam Iran yang dipegang Saddam. Martin tinggalkan tapak jejak yang dalam dan kekal dalam pembikinan dan pembangunan peraturan. Amerika di Timur tengah,” kata Dr. Robert Satloff, direktur eksekutif Washington Institute. .
Istri Indyk, Gal Hodges Burt, benarkan secara beragam media jika ia wafat karena kompleksitas kanker tenggorokan di dalam rumah mereka di New Fairfield, Connecticut.
Clinton sampaikan berkabungnya atas tulisan X, “Martin Indyk ialah seorang diplomat yang trampil yang, apa pun itu rintangannya, sebelumnya tidak pernah berserah dalam prospect perdamaian.”
Martin Indyk, mantan duta besar AS untuk Israel, meninggal pada usia 73 tahun
Dia menambah, “Saya akan mengucapkan terima kasih atas peranan penting yang dia mainkan dalam usaha pemerintah saya untuk akhiri perselisihan di Timur tengah. Dunia akan jadi lebih baik bila ada lebih beberapa orang seperti ia.”
Seorang diplomat veteran dan pakar dalam soal Timur tengah. Indyk memegang sebagai dubes AS untuk Israel dari tahun 1995 sampai 1997 dan dari tahun 2000 sampai 2001.
Pemerintah Obama menunjuknya sebagai utusan khusus untuk pembicaraan Israel-Palestina di tahun 2013-2014.
Sesudah pemunduran dianya di tahun 2014, Indyk masih tetap jadi penasihat khusus Obama berkenaan perdamaian Timur tengah.
Belakangan ini di bulan Mei, Indyk masih tetap vocal terturut dalam perselisihan di Gaza, mempublikasikan di X sebuah peringatan dari. Pertama Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mengeklaim jika pemerintahan Israel bawa Israel ke “isolasi dan keruntuhan” susul penampikan kesepakatan perdamaian.
Indyk mempublikasikan di bulan Juni jika “Bibi berperanan sebagai martir dalam kritis yang dia bikin.”