Ukraina menstabilkan wilayah utara setelah dorongan Rusia yang mengejutkan – namun menghadapi tekanan baru di wilayah timur
Ukraina telah menstabilkan front utara Kherson setelah Moskow melancarkan serangan sebulan lalu, berkat lebih banyak senjata dan izin menggunakannya untuk menargetkan posisi di Rusia. Namun pasukannya tersebar di tempat lain di sepanjang garis depan sepanjang 1.000 km (620 mil) dan tidak berdaya melawan bom luncur udara mematikan milik Rusia.
Seorang perwira senior di Dinas Keamanan Ukraina (SBU), yang biasa dipanggil Bankir, dan saat ini berperang di wilayah Kharkiv. Mengatakan kepada CNN bahwa kemampuan untuk menyerang sasaran Rusia di seberang perbatasan sudah memberikan dampak positif.
“Sekarang dimungkinkan untuk melakukan operasi serangan balik lokal dan merebut kembali wilayah yang, misalnya, direbut musuh seminggu yang lalu,” kata petugas SBU.
Selama sebagian besar perang. Ukraina terhambat dalam menggunakan senjata Barat yang kuat untuk melawan Rusia.
Sekutu Kyiv telah lama bersikukuh bahwa mesin tempur mereka tidak boleh menyerang di wilayah Rusia karena takut memprovokasi Moskow. sehingga membatasi penggunaannya pada sasaran di Ukraina, termasuk di wilayah penduduka.
Ukraina menstabilkan wilayah utara setelah dorongan Rusia
Namun hal itu berubah setelah serangan Kharkiv. Pertama, negara-negara Eropa termasuk Perancis dan Jerman mengizinkan Ukraina untuk menyerang sasaran di wilayah Rusia. Dan yang paling signifikan adalah Amerika mengizinkan Ukraina untuk menggunakan persenjataannya di sekitar Kharkiv.
“Kebijakan kami dalam menggunakan senjata serangan jarak jauh untuk menyerang Rusia tidak berubah, namun apa yang kami lakukan adalah memberikan. Ukraina kemampuan untuk melakukan serangan balik, untuk membalas pasukan. Rusia yang menembaki mereka dan untuk dapat menghancurkannya.” baterai artileri mereka saat mereka menembaki. Ukraina dan saya pikir itu akan terbukti sangat. Sangat membantu Ukraina di masa depan.” Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengatakan kepada Wolf Blitzer dari CNN.
Sistem HIMARS AS telah menjadi sistem senjata yang digunakan untuk menyerang posisi Rusia, menurut Yehor Cherniev, wakil ketua Komite Keamanan Nasional. Pertahanan dan Intelijen Parlemen Ukraina.
Karena ancaman serangan HIMARS. Rusia mulai menggunakan sistem rudal S-300 dan S-400 untuk menembak di wilayah Kharkiv, namun bom luncur tetap menjadi masalah. Rudal ini dijatuhkan dari ketinggian sehingga berada di luar jangkauan pertahanan Ukraina.